Aulanews.id.Probolinggo, Jawa Timur – Dampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, menyebabkan transaksi daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Kota Probolinggo Jawa Timur, terpantau lesu. Rata – rata omset penjualan daging menurun drastis, akibat Virus PMK yang semakin marak. Jumat (24/6/2022)
Wiwik pedagang daging sapi di Pasar Baru mengatakan, setelah adanya Virus PMK ini penjualan daging sapi di pasar menurun drastis. Jika biasanya bisa menjual lebih dari 75 kilogram setiap hari, saat ini hanya mampu menjual antara 20- 30 kilogram daging sapi.
“Lesu pak. Masyarakat pada takut beli daging sapi, katanya ada PMK. Harga daging sapi masih stabil yakni 110/Kg,” katanya.
Lebih lanjut, Wiwik juga menambahkan, Wabah penyakit PMK ini segera hilang agar penjualan daging kembali normal. Apalagi menjelang hari raya Idul Adha tiba, merupakan momen yang ditunggu para pedagang untuk mengejar omset penjualan daging sapi.
“Masyarakat tidak perlu takut untuk mengkonsumsi daging,” ujarnya.
Sementara itu disisi lain justru harga daging ayam mengalami kenaikan. Penjual daging ayam, Misri menyampaikan, daging ayam yang biasanya Rp 35 ribu/Kg sekarang naik menjadi Rp 38 ribu/Kg dan daging ayam kampung naik menjadi Rp 75 ribu/Kg.
“Alhamdulillah tidak ada penurunan penjualan, cenderung meningkat. Setiap hari habis sekitar 1 kwintal ayam,” ungkapnya
Yanti salah satu pembeli mengaku, sejumlah konsumen khawatir jika daging sapi yang dibelinya terkena penyakit PMK. Maka memilih daging ayam untuk kebutuhan makan sehari-hari.
“Untuk sementara waktu mengurangi konsumsi daging sapi pak. Takut terkena PMK,” kilahnya. (kmh)