Aulanews.id – Dalam rangka transformasi pendidikan Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan Program Sekolah Penggerak. Fasilitator Program Sekolah Penggerak akan berperan sebagai pendamping bagi kepala sekolah, guru/pendidik, dan pengawas sekolah untuk mewujudkan sekolah yang berpusat pada murid.
Empat dosen Unusa, masing-masing, Machmudah, Akhwani, Rudi Umar Susanto, Fifi Khoirul Fitriyah merupakan dosen Unusa yang dinyatakan lolos menjadi Fasilitator Program Sekolah Penggerak. Mereka akan melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) mulai 7 Maret hingga 19 April 2022.
Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Dirjen GTK Kemdikbud, Dr. Praptono mengungkapkan, Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
“Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru),” ungkapnya saat memberikan sambutan Pembukaan Bimtek Fasilitator Sekolah Penggerak Angkatan 2 melalui akun youtube resmi Kementerian.
Praptono menambahkan, Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.
“Selamat kepada para fasilitator sekolah penggerak angkatan 2 yang telah lolos dan resmi mengemban amanah sebagai fasilitator. Tahun lalu, istilah fasilitator dinamakan pelatih ahli, namun diangkatan 2, dengan berbagai pertimbangan akhirnya diubah dengan istilah fasilitator,” ungkapnya.
Rudi Umar Susanto mengatakan motivasinya mengikuti Program Sekolah Penggerak adalah kesadaran bahwa dunia pendidikan di Indonesia perlu pembenahan dan transformasi. “Motivasi saya mengikuti program ini adalah saya sadar dunia pendidikan di Indonesia perlu melakukan pembenahan dan transformasi. Salah satu upaya saya untuk bisa ikut mengubah pendidikan Indonesia menjadi lebih baik adalah dengan cara mengikuti program pelatih ahli ini,” ungkap Rudi, Selasa (8/3/2022).