Aulanews.id – Membangun Personal Branding, merupakan modal utama dalam menyusun strategi bisnis agar tetap eksis, terutama di musim Pandemi COVID-19 dan di era konvergensi media digital saat ini.
“Bila ingin serius menjalani bisnis, bangun dulu Personal Branding, lalu kemudian Product Branding,” paparan Bustomi, Direktur Cakrawarta Megah Mediatama serta Co-Founder dan komunitas Aku Bisa, dihadapan 60 pengusaha dan pebisnis kawasan Surabaya Raya dan sekitarnya, dalam kegiatan workshop Menyusun Strategi Bisnis Agar Tetap Eksis, di Ruang Multi Media Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi – Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS), Minggu (19/12/2021).
Acara tersebut bagian dari rangkaian kegiatan Road to Gebyar Wira Usaha ke- 8 (GWU8), kerjasama Stikosa – AWS dengan Sukses Berkah Community (SBC) Chapter Surabaya.
Untuk membangun personal branding di era konvergensi media digital, konten kreator memiliki peran penting untuk mengoptimalkan pasar, untuk membangun kepercayaan masyarakat sbagai brand produk usaha dan bisnisnya.
“Kami memulai membangun usaha franchise di bidang kuliner dan minuman kemasan bersama teman kuliah, kakak dan adik angkatan kuliah saya sempat berkembang pesat sebanyak 56 titik pasar di beberapa provinsi, ” ungkap cerita bisnis Bustomi, alumni perguruan tinggi negeri di Surabaya.
Lebih jauh Bustomi menjelaskan, untuk membangun wira usaha dan bisnis terutama di situasi masih Pandemi ini, diantaranya pebisnis harus paham segmentasinya utuk menentukan target bisnis anda, baik segmentasi bidang dan jenis usaha dan bisnisnya, termasuk segmen pasar produk yang dipasarkannya.
Kata Bustomi, “ Terutama di awal Pandemi saat bapak presiden kita mengumumkan resmi social distacing, memang membuat bisnis kami jatuh dan titik pasar bisnis kami menurun cukup tajam. Tapi dalam perkembangan waktu kemudian akhirnya mencermati untuk melakukan ekspansi segmen pasar kami yang pas dan tepat di musim Pandemi ini. Alhamdulillaah berkah Pandemi saat ini, kami mengalami peningkatan 20 titik pasar menjadi 83 titik pasar bisinis kami”.
Workshop Menyusun Strategis Bisnis Agar Tetap Eksis, juga menghadirkan narasumber dr. Yoga, Owner Rolag Cafe, yang saat ini sudah berkembang 6 titik pasar bisnis di Surabaya.
Di kesempatannya, dr. Yoga lebih banyak menceritakan tentang alasan memilih bisnis cafe, katimbang berprofesi dokter, yang sempat ditinggalkannya.
Tutur cerita dr. Yoga, “Saat itu sebelum saya memulai bisnis cafe, saya minta doa dan restu pada orang tua, yang bersikeras meminta saya utk tetap meneruskan profesi saya sebagai dokter. Dan saya bilang, jika saya gagal dalam bisnis buka cafe Rolag, saya berjanji pada orang tua untuk menekuni kembali profesi dokter. Beberapa waktu kemudian, bisnis cafe saya berkembang dan kami juga buka beberapa titik lokasi baru”.