Aulanews.id – Sosok pengganti Nuno Espirito Santo untuk duduk di kursi pelatih baru Tottenham Hotspur yaitu Antonio Conte, pelatih sukses asal Italia resmi ditunjuk sebagai pelatih baru The Lilly White.
Antonio Conte menjadi pelatih baru Spurs dengan durasi kontrak selama 18 bulan ke depan dan gaji sebesar 15 juta pound per musim. Pekerjaan pertama Conte di Spurs akan ditandai memimpin timnya melawan Vitesse Arnheim di ajang Liga Europa, Jumat (5/11/2021).
Tottenham telah bergerak cepat untuk menggantikan Nuno Espirito Santo, yang dipecat pada pasca kekalahan telak dari Manchester United di kendang sendiri. Hasil tersebut membuat Spurs menelan lima kekalahan dari tujuh pertandingan terakhir mereka di Liga Inggris.
Ketertarikan Spurs kepada Conte sebenarnya sudah lama terjadi. Termasuk pada musim panas lalu saat Conte memilih berpisah dari Inter, meski tidak ada kesepakatan untuk bekerja di Tottenham.
Menjadi keputusan yang tepat bagi Spurs menunjuk Antonio Conte. Mengingat Conte pernah mengenyam kesuksesan ketika membesut Chelsea.
Ketika banyak pihak lebih tertarik melihat kabar Conte resmi memiliki pekerjaan baru di Tottenham, ada satu sosok yang tampaknya membawa pengaruh kedatangan sang pelatih. Yaitu Fabio Paratici, direktur olahraga Tottenham yang bukan orang baru bagi Conte.
Fabio Partici maupun Antonio Conte sangat dekat dan saling mengenal karena pernah bekerjasama di Juventus.
Paratici lebih dari satu dekade bersama Juventus. Paratici membangun sebuah tim paling sukses dalam sejarah sepak bola Italia. Hasilnya, Nyonya Tua memperoleh 19 trofi dalam 11 musim di Turin. Tiga musim di antaranya bersama Conte.
“Kami senang menyambut Antonio Conte ke klub. Rekam jejaknya berbicara untuk dirinya sendiri, dengan pengalaman dan trofi yang luas di Italia dan Inggris,” kata Paratici kepada laman resmi klub, usai perkenalan Conte sebagai pelatih baru Spurs.
“Saya tahu secara langsung kualitas yang dapat dibawa Conte kepada kami, setelah bekerja dengannya di Juventus, dan berharap dapat melihat karyanya dengan pemain berbakat kami,” lanjut Paratici.
Paratici adalah orang yang tepat untuk memulai proyek jangka panjang. Dia bukan tipe membangun tim secara instan.
Dia adalah direktur yang peduli dengan masa depan klub tempat dia bekerja dan fokus pada akademi klub, sambil berusaha mendatangkan pemain terbaik di level manapun.
Paratici merasa lebih nyaman berada di sela-sela lapangan sepakbola daripada di kantor. Selama tahun-tahun pertamanya di Juventus, dia melakukan perjalanan keliling Eropa untuk menonton pertandingan.