Aulanews.id – PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara pertandingan sepak bola Indonesia menggagas pembahasan penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kompetisi elit Indonesia.
Video Assistant Referee (VAR) adalah teknologi yang diperkenalkan dalam sepak bola untuk membantu wasit dalam kinerjanya.
Dengan menggunakan teknologi ini, wasit akan membuat keputusan tanpa ragu-ragu. Bukan rahasia lagi bahwa wasit adalah orang normal dan tidak bisa melakukan kesalahan.
Namun, keberadaan VAR membuat kinerja wasit lebih membantu menentukan pelanggaran dan keputusan kontroversial lainnya.
Penggunaan VAR sejatinya akan semakin maksimal bila didukung teknologi garis gawang (Goal-line technology). Nantinya, dua teknologi ini bakal semakin membuat keputusan wasit akurat.
Thailand menjadi negara di Asia Tenggara pelopor penggunaan VAR di Thai League. Terobosan ini dilakukan agar kompetisi elite Thailand itu semakin meningkat dalam segi pertandingan dan kualitas tontotan.
Adapun untuk di Liga 1, PT Liga Indonesia Baru mewacanakan penggunaan VAR mulai musim 2022-2023. Penggunaan teknologi asisten wasit video alias VAR tentu membutuhkan dana yang tak sedikit. Direktur Utama PT Liga Indonesia (LIB), Ahmad Hadian Lukita, menyebut setidaknya dibutuhkan 6 juta dolar AS (Rp85 miliar untuk menjalankan VAR di Liga 1.
Dana tersebut mengacu pada kompetisi negara tetangga seperti Thailand yang sudah mengoperasian VAR. PT LIB tentu harus memutar otak untuk mencari dana sebesar itu demi meningkatkan kualitas kompetisi Tanah Air.
“Nilai itu perkiraan dari beberapa referensi yang saya terima dari berbagai pihak yang sudah menerapkan VAR seperti Thailand dan panitia Piala Dunia 2018 Rusia. Jadi, mesti dihitung lagi kebutuhan untuk Liga 1 seperti apa,” kata Ahmad Hadian Lukita.