2. Kafein
Karena kafein adalah stimulan, ini bisa memengaruhi tidur, suasana hati, dan fungsi usus. Jadi, jika kamu berjuang dengan insomnia, kecemasan, atau kembung sebelum menstruasi, mungkin ada baiknya membatasi asupan kafein, atau menghindarinya.
3. Magnesium
Supmentasi magnesium telah terbukti mengurangi gejala PMS, terutama retensi cairan. Satu studi menemukan bahwa magnesium bekerja paling baik dalam kombinasi dengan vitamin B6 daripada diminum sendiri. Magnesium juga bisa diperoleh dari biji labu, kacang-kacangan, bayam, dan biji-bijian.
4. Zat besi
Zat besi non hem terutama ditemukan dalam makanan nabati, seperti sereal yang diperkaya, kacang-kacangan, produk kedelai, dan biji-bijian bisa menurunkan risiko PMS.
5. Garam
Jika retensi cairan adalah masalah gejala PMS, batasi asupan garam, karena natrium termasuk makanan asin, seperti kecap, keripik, kacang asin, bacon, dan salami. Tubuh terus berusaha menjaga keseimbangan elektrolit, sehingga saat kamu mengonsumsi natrium dari garam, tubuh menahan lebih banyak air untuk menjaga keseimbangan.
6. Kalsium dan vitamin D
Penelitian menunjukkan bahwa perempuan dengan asupan vitamin D dan kalsium yang lebih tinggi dalam makanan mereka, memiliki risiko lebih rendah terkena PMS, dibandingkan dengan mereka yang asupannya rendah.
7. Vitamin B
Vitamin B adalah keluarga vitamin yang terlibat dalam sebagian besar proses dalam tubuh, mulai dari mengubah karbohidrat menjadi energi, hingga mendukung otak dan sistem saraf. Asupan vitamin B1 dan B2 yang lebih tinggi dari sumber makanan telah dikaitkan dengan tingkat PMS yang lebih rendah.
8. Isoflavon kedelai
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi isoflavon kedelai dari suplemen atau dalam makanan bisa membantu memperbaiki gejala PMS.
9. Asam lemak omega 3
Suplementasi omega 3 telah menunjukkan beberapa bukti dalam mengurangi gejala mental dan fisik akibat PMS. Menambahkan makanan kaya omega 3 seperti ikan berminyak, kenari, dan biji rami adalah ide yang bagus.