Jalur jalan dan kereta api diblokir di berbagai lokasi dan walikota di banyak kota, termasuk Bologna, mendesak warga untuk tidak meninggalkan rumah mereka. Kota Ravenna di utara, yang terkenal dengan situs-situs peninggalan Kristen awal, juga terkena dampak yang parah.
“Ini mungkin merupakan malam terburuk dalam sejarah Romagna,” kata Walikota Ravenna Michele de Pascale kepada radio publik RAI, dengan mengatakan bahwa 5.000 orang telah dievakuasi dari kotanya dalam semalam.
“Ravenna tidak dapat dikenali lagi karena kerusakan yang dideritanya,” tambahnya.
Ini adalah kedua kalinya dalam bulan ini Emilia-Romagna dihantam cuaca buruk, dengan setidaknya dua orang tewas selama badai pada awal Mei.
Menteri Musumeci mengatakan bahwa antara 200mm hingga 500mm hujan turun di beberapa bagian wilayah tersebut dalam waktu 1-1/2 hari, dibandingkan dengan curah hujan tahunan rata-rata sebesar 1.000 mm. Venesia, lebih jauh ke utara, tidak terpengaruh.
Hujan lebat ini terjadi setelah kekeringan selama berbulan-bulan yang mengeringkan tanah, mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air dan memperburuk dampak banjir, kata para ahli meteorologi
Dilansir oleh Republika.id