Aulanews.id – Sumatera Utara memiliki berbagai destinasi wisata. Selain Danau Toba yang sudah populer sampai mancanegara, Sumut juga punya sederet pilihan wisata religi.
Destinasi wisata religi di Sumatera Utara tidak hanya menawarkan nilai sejarah dan spiritual, tapi juga keindahan arsitektur dan alam sekitar yang mempesona.
Sumut merupakan salah satu provinsi yang menjunjung tinggi keberagaman. Masyarakat dengan suku dan keyakinan berbeda tetap hidup rukun, saling menghormati dalam damai.
Berikut ini 7 wisata religi lintas agama yang terkenal di Sumatera Utara.
1. Taman Wisata Iman (TWI ) Sitinjo Dairi
Taman Wisata Iman merupakan kawasan destinasi wisata religi populer di Sitinjo, Kabupaten Dairi. Menyajikan kombinasi keindahan alam dan suasana rohaniah yang mendalam.
Taman Wisata Iman luasnya 130 ribu meter. Terdapat rumah ibadah enam agama resmi di Indonesia, yaitu Islam, Katolik, Kristen, Protestan, Buddha, dan Hindu.
Taman Wisata Iman dirancang untuk memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merenung, mencari kedamaian, dan menguatkan iman mereka melalui aktivitas spritual.
Untuk memasuki tempat ini, anak-anak dikenakan tarif Rp 5 ribu dan dewasa Rp 10 ribu, sedangkan biaya parkir Rp 5 ribu untuk sepeda motor dan Rp 10 ribu untuk mobil.
2. Masjid Raya Medan
Masjid Raya Al-Mashun atau lebih dikenal dengan Masjid Raya Medan merupakan wisata religi terpopuler di pusat Kota Medan. Salah satu daya tarinya adalah arsitektur yang indah campuran unsur Timur Tengah, Melayu, dan India, sehingga menciptakan kesan megah dan indah.
Bangunan masjid ini dilengkapi dengan menara dan kubah yang mencolok, serta fasad yang menarik perhatian umat muslim para wisatawan untuk berkunjung dan menikmati keindahan arsitektur dan budaya Islam di Medan.
Untuk memasuki tempat ini tidak dikenakan biaya alias gratis.
3. Salib Kasih Tarutung
Salib Kasih Tarutung merupakan monumen religius Kristen sekaligus ikon Kota Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Bentuknya unik dengan dua salib yang menyatu, melambangkan kasih dan persatuan antara Tuhan dan manusia.
Salib Kasih dengan ketinggian 30 meter di atas permukaan tanah dibangun untuk mengenang peristiwa kebangunan rohani yang terjadi di kalangan masyarakat Batak Toba pada abad ke-19, dan mengenang jasa misionaris Jerman, Ludwig Ingwer Nommensen yang menyebarkan Kristen di Tarutung.
Selain menjadi tempat beribadah, Salib Kasih Tarutung juga menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dari atas bukit, sehingga menjadi tempat wisata religi yang menarik bagi pengunjung.