Selain itu, menurut hasil studi yang dipublikasikan Cells pada 2022, kurkumin disebut dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
3. Minyak zaitun
Sebuah studi dalam Journal of American College of Cardiology menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih dari setengah sendok makan minyak zaitun per hari 19 persen lebih rendah mengalami risiko kematian.
Menurut studi yang sama, para individu yang mengonsumsi minyak zaitun memiliki risiko 29 persen lebih rendah untuk meninggal akibat penyakit neurodegeneratif, 19 persen lebih rendah menderita penyakit jantung, dan 17 persen lebih rendah meninggal akibat kanker.
Zaitun sendiri disebutkan tujuh kali dalam Al-Qur’an. Hal ini menunjukkan betapa penting buah tersebut dalam sejarah perkembangan Islam.
Dalam Surat Al Mu’minun ayat 20, Al-Quran memberitahu tentang buah-buahan yang harus dimakan, dan berbicara tentang pohon zaitun yang tumbuh di Gunung Sinai yang menyediakan minyak dan bumbu untuk dimakan.
4. Teh hijau
Foto: Getty Images
|
Vinjamoori mengatakan bahwa teh hijau memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan anti-kanker yang baik untuk manusia.
Sebuah studi pada 2022 menemukan bahwa quercetin yang terkandung di dalam teh hijau dapat menghilangkan sel senescence, yakni sel yang mampu menurunkan fungsi-fungsi fisik sehingga dapat berkontribusi untuk menunda proses penuaan.
Menurut dr. Vinjamoori, quercetin dapat mengaktifkan gen SIRT1, yaitu gen yang berperan penting untuk umur panjang dan pembatasan kalori, meningkatkan kemampuan tubuh untuk memperbaiki DNA, dan berpotensi memperlambat proses penuaan.
5. Bawang
Menurut studi Molecules pada 2022, bawang adalah salah satu sumber quercetin yang memiliki fungsi perlindungan terhadap penuaan.
Sementara itu, berdasarkan uji klinis acak pada 2021 dalam Journal of Clinical Biochemistry and Nutrition, mengonsumsi bawang yang kaya quercetin dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif pada manusia.
6. Biji-bijian utuh
Foto: Getty Images/fcafotodigital
|
Berdasarkan hasil studi yang dipublikasikan di Circulation pada 2016, orang yang makan sekitar 2,4 ons biji-bijian atau setara satu setengah potong roti gandum setiap hari memiliki risiko kematian dini yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok yang makan lebih sedikit atau tidak makan biji-bijian sama sekali.