665 Mahasiswa Unusa KKN di 29 Desa di Gresik

Mahasiswa KKN Unusa juga diharapkan dapat melakukan pendampingan kepada UMKM yang ada di sana untuk memperoleh sertifikasi halal. Dimana sertifikasi halal ini sangat dibutuhkan usaha kecil menengah untuk memperolehnya. “Jadi pendampingan ini dilakukan mahasiswa bagi pelaku usaha kecil disana memperoleh logo halal,” terang Jazidie.

Masalah stunting menjadi salah satu hal yang akan menjadi sorotan mahasiswa KKN Unusa. Dengan pengalaman selama dua tahun mengatasi permasalahan stunting bersama dengan Unicef, Unusa yakin bisa menangani masalah tersebut. “Masalah ini menjadi masalah kita semua agar tidak ada lagi permasalahan stunting di desa yang menjadi sasaran KKN,” beber Jazidie.

Misbahul Munir, S.SOS, M.SI., Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kab. Gresik mengatakan, masalah stunting menjadi salah satu hal yang menjadi tugas tersendiri bagi pemerintah Kab. Gresik. Melalui KKN mahasiswa Unusa harapannya bisa menekan angka bayi yang mengalami stunting. “Jadi sosialisasi ini bisa dimulai dari ibu hamil untuk menangani permasalaham stunting yang terjadi di Kab. Gresik,” ucapnya.

Selain stunting, permasalahan kesehatan seperti masih kurangnya masyarakat Gresik yang belum divaksin. “Dengan bantuan mahasiswa ini bisa menangani masalah vaksin ini kepada masyarakat dengan pendekatan tersendiri,” ujar Munir.

Ia juga berharap kehadiran mahasiswa di lokasi KKN, dapat membantu pariwisata  hingga ekonomi kreatif yang ada di Gresik. “Ini sejalan dengan program dari Bupati Gresik jadi ini membuat kami dengan senang hati menerima mahasiswa Unusa untuk KKN di Gresik,” terangnya. (***)

Surabaya – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) bersama PT PAL Indonesia melaksanakan Ceremony of Keel Laying (peletakan lunas) Kapal......

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist