Pada tanggal 16 Januari 1904, Dewi Sartika mendirikan sekolah yang bernama Sekolah Istri berkat dukungan kakeknya, yaitu Martanegara dan Den Hamer. Di sekolah itu, ia mengajarkan para murid berhitung, membaca, menulis, menjahit, hingga menyulam.
Lalu, pada tahun 1910, nama sekolahnya berganti menjadi sekolah Kautaman Istri. Dewi Sartika tutup usia di tahun 1947.
6. Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien lahir di Lampadang, Nanggroe Aceh Darussalam pada 1850. Ia berasal dari keluarga bangsawan dan merupakan seorang putri dari tokoh masyarakat bernama Nanta.
Pendidikan Cut Nyak Dien tidak melalui jalur formal, melainkan lingkungan sekitar rumahnya. Ia belajar membaca dan menulis huruf Arab, serta mengaji dari masjid. Wawasan pengetahuan ia dapatkan dari teladan orang tuanya.
Perjuangan Cut Nyak Dien dibagi menjadi dua bagian, mulai dari mendampingi sang suami melawan penjajah, hingga berjuang sendiri memimpin rakyat memerangi Belanda. Perlawanan ia lakukan dengan cara berpindah-pindah dan penuh kewaspadaan.
Sayangnya, Cut Nyak Dien ditangkap dan diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Selama di sana, ia dihormati sebagai seorang bangsawan.
Cut Nyak Dien meninggal dunia pada 6 November 1908. Untuk menghargai jasa-jasanya, ia ditetapkan sebagai salah satu pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia.