5 Suku dengan Tradisi Pernikahan Unik di Indonesia

Sebagai contoh, perempuan yang memiliki gelar sarjana tentu akan dihargai dengan nilai lebih tinggi ketimbang mereka yang hanya lulus Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pemberian sinamot dalam pernikahan Suku Batak adalah sebuah kewajiban sebab Sinamot tak hanya dilihat sebagai syarat sah nikah namun juga sebuah perjuangan.

Sinamot dipandang sebagai bukti nyata kesungguhan pria, terutama bagi seluruh keluarga besar. Tak hanya itu, tradisi ini juga bertujuan untuk meyakinkan orang tua mempelai perempuan bahwa sang anak bisa mendapat pria yang baik dan mau berjuang untuknya.

5. Ngekeb & Mendeng-Dengenan, Suku Bali

Terakhir, Ngekeb dan Mendeng-Dengenan merupakan adat perkawinan yang dilakukan oleh Suku Bali.

Dalam tradisi ini, kedua pihak laki-laki dan perempuan menentukan tanggal yang tepat untuk melaksanakan pernikahan. Ngekeb adalah adat yang dilakukan setelah tanggal pernikahan sudah ditentukan.

Mempelai wanita diberikan waktu untuk mempersiapkan diri sebelum hari H di mana mereka diwajibkan untuk tampil secantik mungkin dengan dandanan lengkap. Sementara pihak pria diberikan waktu untuk menyiapkan keranjang berisi pemberian sebagai simbol kedua pihak saling memberikan pujian.

Terakhir, Mendeng-dengenan adalah tradisi di mana kedua mempelai melakukan prosesi penyucian.

Jika dilihat dari sisi kaca mata modernitas saat ini, kita pasti akan menganggap ritual-ritual itu tidak wajar dan tidak masuk akal.

Akan tetapi, bagi mereka para praktisinya ini adalah semacam kewajiban yang harus dilakukan sebagai tradisi umum disana. (Mg 05)

 

Jakarta – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin, menggelar sesi brainstorming bersama jajaran Eselon I Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada Jumat......

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist