3. Myanmar
ASEAN mengecam keras peningkatan kekerasan di Myanmar yang menyebabkan penderitaan berkepanjangan bagi warga sipil di negara tersebut.
Para pemimpin ASEAN sepakat untuk menegaskan lagi posisi Asia Tenggara bahwa konsensus lima poin tetap menjadi rujukan utama ASEAN dalam mengatasi krisis di Myanmar.
Meski implementasi konsensus ini tak menunjukkan kemajuan signifikan, namun para pemimpin setuju untuk melanjutkan kesepakatan karena peran keketuaan Indonesia yang telah mencapai 145 pendekatan terhadap pihak-pihak terkait.
Peran utusan khusus juga menjadi pertimbangan ASEAN untuk meneruskan upaya membantu Myanmar menemukan solusi damai, komprehensif, dan tahan lama.
4. Keanggotaan Timor Leste
Keanggotaan Timor Leste di ASEAN juga menjadi salah satu poin penting yang dihasilkan kelompok negara-negara Asia Tenggara tersebut.
Dalam deklarasi para pemimpin ASEAN, disebutkan bahwa ada implementasi roadmap untuk keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN.
Demi mewujudkan pemenuhan kriteria keanggotaan ini, ASEAN mendorong para anggota dan mitra mendukung sepenuhnya keanggotaan Timor Leste melalui penyediaan bantuan peningkatan kapasitas dan dukungan lain seperti program magang lintas kementerian/lembaga.
Sejalan dengan ini, RI membuka program magang bagi 40 pegawai negeri Timor Leste untuk mencoba bekerja di kementerian/lembaga Indonesia mulai Mei sampai September 2023.
5. Timur Tengah
Situasi di Timur Tengah, terutama perang antara Israel dan Palestina turut menjadi poin penting yang dihasilkan dalam KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.
Para pemimpin ASEAN menyatakan keprihatinan atas perkembangan di wilayah tersebut dan mengulangi kembali perlunya solusi komprehensif dan berkelanjutan guna mencapai perdamaian dan stabilitas.