5 Poin Penting Hasil KTT ke-43 ASEAN

KTT ASEAN ke-43. (Foto: CNN Indonesia)
KTT ASEAN ke-43. (Foto: CNN Indonesia)

Aulanews.id, Jakarta – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang diselenggarakan di Jakarta pada 5-7 September, menghasilkan 5 poin penting.

Dalam dokumen berjudul Chairman’s Statement of the 43rd ASEAN Summit Jakarta, Indonesia, 5 September 2023, seluruh negara anggota menyepakati 164 poin pernyataan, mulai dari persoalan masa depan ASEAN hingga sejumlah isu global yang menjadi perhatian bersama.

Berikut ini lima poin penting hasil KTT ke-43 ASEAN.

1. Indo Pasifik
Situasi di Indo-Pasifik menjadi salah satu poin penting yang dihasilkan dalam KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.

Dalam deklarasi para pemimpin ASEAN, kawasan Indo Pasifik disebut menjadi perhatian para pemimpin ASEAN lantaran meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan itu.

Para pemimpin pun sepakat mempromosikan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) guna menciptakan perdamaian, stabilitas, keamanan, dan kemakmuran di kawasan.

ASEAN juga menyambut pernyataan bersama ASEAN-Selandia Baru mengenai kerja sama AOIP dan menantikan penerapan serupa dengan Amerika Serikat, Korea Selatan, serta China.

2. Laut China Selatan
Masalah di Laut China Selatan yang belakangan kembali panas juga menjadi salah satu bahasan di KTT ke-43 ASEAN.

Para pemimpin negara Asia Tenggara sepakat menahan diri dari tindakan-tindakan yang akan memperkeruh situasi di kawasan sengketa tersebut.

“Kami selanjutnya menegaskan kembali kebutuhan untuk mengejar resolusi sengketa damai sesuai dengan prinsip hukum internasional yang diakui secara universal, termasuk UNCLOS 1982,” bunyi kutipan dokumen tersebut.

ASEAN juga menyambut kemajuan penyelesaian pembahasan kode etik atau code of conduct (COC) di Laut China Selatan yang saat ini telah mencapai pembacaan kedua draf. Para pemimpin pun menantikan kesimpulan awal COC dan akan terus mempertahankan dan mempromosikan COC guna menciptakan lingkungan yang stabil dan kondusif.

3. Myanmar
ASEAN mengecam keras peningkatan kekerasan di Myanmar yang menyebabkan penderitaan berkepanjangan bagi warga sipil di negara tersebut.

Para pemimpin ASEAN sepakat untuk menegaskan lagi posisi Asia Tenggara bahwa konsensus lima poin tetap menjadi rujukan utama ASEAN dalam mengatasi krisis di Myanmar.

Meski implementasi konsensus ini tak menunjukkan kemajuan signifikan, namun para pemimpin setuju untuk melanjutkan kesepakatan karena peran keketuaan Indonesia yang telah mencapai 145 pendekatan terhadap pihak-pihak terkait.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist