Seperti rheumatoid arthritis, skleroderma, sindrom sjogren, penyakit asam lambung kronis, sarkoidosis, radang paru-paru, Covid-19, kanker paru-paru.
4. Efek samping obat tertentu
Beberapa obat keras atau obat yang dikonsumsi dalam jangka panjang lambat laun bisa merusak paru-paru.
Seperti sejumlah obat kemoterapi, obat jantung, obat antibiotik, atau obat antiperadangan.
5. Terapi radiasi
Pengidap kanker paru-paru atau payudara yang menjalani terapi radiasi berisiko mengalami fibrosis paru selang beberapa bulan atau tahun.
Tingkat keparahan fibrosis paru ini tergantung sedikit banyaknya paru-paru yang terkena radiasi sampai berapa banyak radiasi dilakukan.
Perokok, mengidap penyakit yang merusak paru- paru, atau pernah menjalani terapi tertentu yang rawan merusak paru lebih berisiko terkena fibrosis paru, dilansir dari kompas.com.