3. Josephine Baker
Josephine Baker dikenal sebagai mata-mata wanita untuk Prancis. Wanita asal Amerika ini merupakan wanita kulit hitam pertama yang memasuki kota terkenal Pantheon.
Baker merupakan seorang artis, penyanyi, dan penari yang cukup terkenal di abad ke-20. Ia direkrut menjadi mata-mata untuk Prancis diduga untuk menunjukkan rasa terima kasihnya kepada negara yang telah membuatnya berkontribusi dalam upaya perang.
Baker diketahui pernah dikirim ke kedutaan Italia sebagai salah satu tes spionase. Pada tes tersebut, ia berhasil mengekstrak informasi sensitif dari atase negara itu dan berhasil membawanya kembali untuk laporan.
Sejak saat itu, Baker dilatih berbagai teknik mata-mata oleh Jacques Abtey, seorang intelijen Prancis ternama era itu. Ia dipercaya memiliki pesona kuat serta kemampuan untuk berganti peran yang dapat membantu dirinya dalam menjalankan tugas.
Pada 1941, ia dipercaya menjadi mata-mata dan menetap di Afrika Utara. Berbagai perjalanan juga pernah dilalui Baker, mulai dari Casablanca ke Lisbon, Seville, Madrid, Barcelona, mengadakan konser, hingga menghadiri berbagai resepsi. Ia juga memberikan catatan tertulis yang disematkan di pakaian dalamnya kepada sejumlah agen Inggris.
Baker juga dikenal sebagai aktivis dengan jiwa sosial yang tinggi. Ia vokal menuntut emansipasi bagi masyarakat.
Serupa dengan Mata Hari, kisah Josephine Baker juga dimuat dalam berbagai karya, seperti buku, film, serta dokumenter. Beberapa nama jalan, alun-alun, maupun sekolah di Prancis juga turut dinamai menggunakan namanya.
4. Gina Bennett
Gina Bennett merupakan anggota Layanan Analitik Senior CIA yang bekerja sebagai penasihat senior kontraterorisme di Pusat Konstraterorisme Nasional. Bennett merupakan wanita pertama yang memberi peringatan tentang Osama bin Laden.