Aulanews.id, JAKARTA – 5 juta buruh berencana akan mogok masal, salah satu tuntutannya adalah menolak kenaikan harga bahan Bakar Minyak (BBM). Selama satu bulan ini, unjukrasa menolak kenaikan harga BBM akan terus dilakukan.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan puncak aksi akan digelar akhir November 2022. Di mana serikat pekerja mempersiapkan mogok Nasional dengan cara stop produksi keluar dari pabrik.
Mogok nasional rencananya akan diikuti 5 juta buruh di 15 ribu pabrik. Mogok nasional ini digelar di 34 provinsi yang meliputi 440 kabupaten/kota. “Karena itu, kami mengusung tiga isu. Tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, dan naikkan upah minimum 2023 sebesar 10%-13%,” ujar Said Iqbal, Sabtu (10/9/2022).
Ketiga isu tersebut merupakan satu kesatuan yang akan diperjuangkan pekerja. Menurut Said, strategi yang akan dipakai Partai Buruh adalah dengan melakukan aksi di daerah. Titik aksi di daerah adalah di kantor Gubernur, Bupati/Walikota, atau DPRD.
Output yang diharapkan dalam aksi daerah ini adalah meminta Gubernur atau Bupati/Walikota membuat surat rekomendasi penolakan kenaikan BBM kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI. “Aspirasi daerah harus didengar. Surat rekomendasi penolakan kenaikan harga BBM dikirim ke Presiden dan pimpinan DPR. Supaya mereka paham bahwa kebijakan pusat telah menyengsarakan rakyat di daerah,” ujar Said.
Output kedua, lanjutnya, meminta Gubernur dan Bupati mendesak DPR membuat pansus BBM. “Pansus DPR RI diharapkan bisa membongkar kenapa swasta bisa menjual BBM lebih murah? Apa yang terjadi dengan pembiayaan bersubsidi? Apakah ada mafia di penentuan harga BBM? Serta apa implikasi terhadap daya beli yang merosot?” tegasnya.
Said menyampaikan, pihaknya akan melakukan aksi bergelombang dan bergantiap di tiap daerah selama bulan September. Aksi dilakukan setiap hari, kecuali Jumat, Sabtu, dan Minggu.
8 September, aksi sudah dilakukan di Sumatera Selatan oleh Partai Buruh dan elemen serikat buruh.
12 September, aksi akan dilakukan di Balaikota Jakarta. Secara bersamaan, elemen buruh KSPSI AGN direncanakan akan melakukan aksi ribuan buruh di depan DPR RI.
13 September, aksi akan dilakukan di Kantor Gubernur Banten. Diikuti gabungan buruh, petani, nelayan, dan miskin kota.
14 September, akan dilakukan aksi masing-masing kab/kota se-Jawa.
15 September, khusus Jawa Barat. Sebanyak 27 kab/Kota akan melakukan aksi. Seperti di Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung, dsb.