5 Hal yang Wajib Diketahui Terkait G30S/PKI

Soeharto bergerak cepat. PKI dinyatakan sebagai penggerak kudeta dan tokohnya diburu dan ditangkap, termasuk DN Aidit yang sempat kabur ke Jawa Tengah tapi kemudian berhasil ditangkap.

Anggota organisasi yang dianggap simpatisan atau terkait dengan PKI juga ditangkap. Organisasi-organisasi tersebut antara lain Lekra, CGMI, Pemuda Rakyat, Barisan Tani Indonesia, Gerakan Wanita Indonesia, dan lain-lain.

Berbagai kelompok masyarakat juga menghancurkan markas PKI yang ada di berbagai daerah. Mereka juga menyerang lembaga, toko, kantor, dan universitas yang dituding terkait PKI.

Pada akhir 1965, diperkirakan sekitar 500.000 hingga 1 juta anggota dan pendukung PKI menjadi korban pembunuhan. Sedangkan, ratusan ribu lainnya diasingkan di kamp konsentrasi.

4. Diperingati pada Zaman Orba

Pada era pemerintahan Presiden Soeharto, G30S/PKI selalu diperingati setiap 30 September. Selain itu, 1 Oktober juga diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Untuk mengenang jasa ketujuh Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa ini, Soeharto juga menggagas dibangunnya Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

5. Diabadikan dalam film propaganda

Pada 1984, film dokudrama propaganda tentang peristiwa ini yang berjudul Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI dirilis.

Film ini diproduksi oleh Pusat Produksi Film Negara yang saat itu dipimpin Brigjen G Dwipayana yang juga staf kepresidenan Soeharto dan menelan biaya Rp800 juta.

Mengingat latar belakang produksinya, banyak yang menduga film tersebut ditujukan sebagai propaganda politik. Apalagi di era Presiden Soeharto, film tersebut menjadi tontonan wajib anak sekolah yang selalu ditayangkan di TVRI tiap 30 September malam.

Sejak Presiden Soeharto lengser pada 1998, film garapan Arifin C Noer tersebut berhenti ditayangkan TVRI. Hal ini terjadi setelah desakan masyarakat yang menganggap film tersebut tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya.

Itulah hal-hal yang terjadi saat dan setelah peristiwa 30 September. Generasi muda penting untuk mengetahui sejarah agar bisa belajar terkait kesalahan masa lalu dan tidak diulang di masa mendatang.(MG5/Vin)

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist