Sementara itu, Panglima TNI AH Nasution, yang menjadi target utama, berhasil meloloskan diri. Tapi, putrinya Ade Irma Nasution tewas tertembak dan ajudannya, Lettu Pierre Andreas Tendean diculik dan ditembak di Lubang Buaya.
Keenam jenderal beserta Lettu Pierre Tendean kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi. Sejak berlakunya UU Nomor 20 Tahun 2009, gelar ini juga diakui sebagai Pahlawan Nasional.
Selain itu, beberapa orang lainnya juga menjadi korban pembunuhan di Jakarta dan Yogyakarta. Mereka adalah:
1. Brigadir Polisi Ketua Karel Satsuit Tubun
2. Kolonel Katamso Darmokusumo
3. Letnan Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto
3. Pascakejadian
Setelah peristiwa G30S/PKI, rakyat menuntut Presiden Soekarno membubarkan PKI. Soekarno kemudian memerintahkan Mayor Jenderal Soeharto membersihkan semua unsur pemerintahan dari pengaruh PKI.
Soeharto bergerak cepat. PKI dinyatakan sebagai penggerak kudeta dan tokohnya diburu dan ditangkap, termasuk DN Aidit yang sempat kabur ke Jawa Tengah tapi kemudian berhasil ditangkap.
Anggota organisasi yang dianggap simpatisan atau terkait dengan PKI juga ditangkap. Organisasi-organisasi tersebut antara lain Lekra, CGMI, Pemuda Rakyat, Barisan Tani Indonesia, Gerakan Wanita Indonesia, dan lain-lain.
Berbagai kelompok masyarakat juga menghancurkan markas PKI yang ada di berbagai daerah. Mereka juga menyerang lembaga, toko, kantor, dan universitas yang dituding terkait PKI.
Pada akhir 1965, diperkirakan sekitar 500.000 hingga 1 juta anggota dan pendukung PKI menjadi korban pembunuhan. Sedangkan, ratusan ribu lainnya diasingkan di kamp konsentrasi.
4. Diperingati pada Zaman Orba