Aulanews.id – Zat besi merupakan nutrisi yang memiliki peran penting di dalam tubuh. Salah satu fungsi utamanya ialah mendistribusikan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh sehingga metabolisme tubuh dapat berjalan dengan baik, termasuk otot dan sistem sarafnya. Selain itu, zat besi juga berfungsi membentuk hemoglobin atau komponen utama sel darah merah yang memiliki banyak peran dalam proses tumbuh kembang serta memaksimalkan kinerja berbagai organ tubuh lainnya.
Namun faktanya, kekurangan zat besi pada anak merupakan hal yang sering terjadi. 1 dari 3 anak di Indonesia bahkan mengalaminya.
4 Penyebab Anak Kekurangan Zat Besi
1. Kehilangan Darah
Hal ini umumnya terjadi ketika si Kecil mengalami infeksi cacing tambang (cacingan) dalam pencernaannya, radang usus kronis, serta masalah pencernaan dalam tahap yang parah. Kondisi ini bisa menyebabkan komponen darah dalam tubuh anak berkurang dan menyebabkan defisiensi zat besi.
2. Ketidakmampuan Menyerap Zat Besi yang Cukup
Kondisi ini juga disebut dengan penyakit Celiac. Hal ini tergolong sebagai peradangan pada saluran pencernaan atau usus kecil, yang menyebabkan malabsorbsi atau penyerapan beberapa nutrisi menjadi tidak sempurna. Salah satu nutrisi yang berpotensi tak bisa diserap dengan baik adalah zat besi. Gejala penyakit celiac ditandai dengan diare, mudah kelelahan, sering buang gas, anemia dan kembung.
3. Pola Makan yang Buruk
Anak-anak rentan mengalami defisiensi zat besi karena faktor pola makan, lho. Zat besi merupakan salah satu unsur mineral yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Makanya setiap anak harus memenuhinya melalui makanan serta minuman sumber zat besi yang dikonsumsinya. Nah, jika si Kecil tidak memiliki pola makan yang sehat dan tidak mengonsumsi sumber makanan zat besi, kasus defisiensi zat besi ini akan sangat wajar terjadi.