Aulanews.id, JAKARTA – 3 siswa MTsN 19 Jakarta meninggal dunia tertimpa tembok yang jebol akibat banjir, Kamis (6/10/2022). Banjir akibat hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta sejak 5-6 Oktober 2022. Genangan air yang sangat deras menyebabkan tembok pembatas bangunan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 19 di Jalan Pinang Kalijati, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan hingga menimpa empat siswa yang 3 di antaranya meninggal dunia.
Atas insiden yang terjadi, Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim, Maskut Candranegara mengatakan, musibah tersebut harusnya bisa diantisipasi, sebab Jakarta telah lama menjadi langganan banjir. Ia mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI segera mengeluarkan kebijakan komprehensif terkait penanganan banjir.
“Jangan setelah kejadian seperti ini baru muncul kesadaran, sudah terlambat, nyawa sudah melayang sia-sia,” katanya. Ia juga menilai bencana banjir di Jakarta Selatan menunjukan kelalaian pemerintah setempat dalam melakukan kesiapan menghadapi musim hujan yang akan berlangsung hingga Januari 2023 nanti.
“Semestinya, (sudah dipetakan) titik-titik mana saja yang mestinya harus diantisipasi tempat langganan banjir,” ujar dia. Meski demikian, ia menyadari bahwa banjir merupakan problem bersama dan tidak mungkin hanya diserahkan kepada pemerintah DKI semata. Maka itu, pihaknya mendorong pemerintah setempat untuk menggandeng sejumlah stakeholder dalam melakukan upaya manajemen bencana banjir di Ibu Kota.
“LPBI PBNU siap membantu pemerintah DKI untuk mencari solusi mengatasi banjir di DKI, ayo duduk bareng berdiskusi, agar tidak terulang setiap tahun banjir menjadi pemberitaan di setiap media disertai korban jiwa seperti saat ini,” tegas Maskut. Bencana banjir yang menelan korban jiwa itu dinilai sebagai kejadian yang sangat memprihatinkan.