Aulanews.id – 3 konglomerat Indonesia dikabarkan bakal berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). 3 konglomerat tersebut, yaitu Anthony Salim selaku pemilik Salim Group, Aguan selaku pendiri Agung Sedayu Group, dan Franky Oesman Widjaja selaku pemilik Sinar Mas. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia.
“Yang sudah masuk itu Pak Aguan, Pak Anthony Salim, kemudian Pak Franky Widjaja. Mereka sudah punya konsorsium,” ujarnya.
Dia memastikan konsorsium tersebut akan melaksanakan groundbreaking proyek di IKN pada September 2023.
“Bisa dong (direalisasikan September), bisa. Dikit lagi kok, dikit lagi,” kata dia.
Pasalnya, pada tahap pertama ini, pemerintah memprioritaskan investor dalam negeri untuk membangun sejumlah fasilitas umum, seperti hotel, taman, gedung, sekolah, rumah sakit, hingga mall.
Kendati demikian, pemerintah tetap membuka peluang bagi investor asing untuk ikut membangun IKN. Dia bilang, saat ini investor asing juga banyak yang siap menanamkan modalnya di IKN.
“Kita pengin investornya itu kalau bisa dari dalam negeri kita prioritaskan, luar negerinya juga sudah banyak. Tapi tahap pertama kita prioritaskan dalam negeri dulu,” tuturnya.
Sebelumnya, para konglomerat RI disebut akan melakukan groundbreaking proyek pada September 2023 untuk mengejar target bisa rampung sebelum Agustus 2024.
“Bulan September mereka sudah lakukan groundbreaking beberapa pembangunan seperti hotel, kemudian ruang pertemuan, juga restoran. Selesainya 2024 makanya kami kerja marathon nih,” ucap ujar Bahlil.
Dikutip dari laman Kementerian Investasi/BKPM, Bahlil telah mendampingi konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang dipimpin Aguan mengunjungi IKN pada 11 Agustus lalu.
Kunjungan kerja ini merupakan tindak lanjut Menteri Investasi dengan Konsorsium PMDN pada Juli lalu. Perkiraan rencana investasinya di IKN Rp 30 triliun sampai Rp 40 triliun.
Dalam kesempatan itu, Aguan mengharapkan tersedianya bahan material yang dekat dengan lokasi proyek agar percepatan pembangunan proyek menjadi lebih efektif dan efisien.
“Ya saya harap urusan logistik agar segera ditindaklanjuti. Izin usaha sudah mudah, sehingga peluang upacara 17 Agustus 2024 sangatlah besar,” tutur pendiri Agung Sedayu Group itu. (Mg06)