3 Kekurangan yang Harus di Benahi Timnas Indonesia U-23 pada Leg Kedua

Garuda Muda butuh kemenangan dengan selisih dua gol untuk mengembalikan keadaan dan menyingkirkan Australia U-23 untuk melenggang ke putaran final Piala Asia U-23 2022.

“Saya meminta para pemain untuk lebih percaya diri pada leg kedua melawan Australia U-23,” tutur Shin Tae-yong.

Pertahanan Terlalu Terbuka

Shin Tae-yong menerapkan formasi 4-1-4-1 dengan menugaskan Rachmat Irianto sebagai sweeper. Ia menempati posisi gelandang bertahan, sementara Alfeandra Dewangga dan Rizky Ridho sejajar di belakangnya.

Ini membuat Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan lebih nyaman membantu serangan karena Irianto akan langsung mundur ke belakang sehingga membentuk formasi tiga bek. Taktiknya bagus, tapi realisasinya berantakan.

Menurut Tony Ho, pelatih yang sudah mengantongi lisensi Pro-AFC ini, kelas Australia lebih baik daripada Indonesia. Garuda Muda terlalu mudah dipancing untuk bermain terbuka, sesuatu yang justru diinginkan oleh lawan.

“Mereka punya kemampuan teknik dan kematangan dalam bermain. Tentu mereka lebih suka kalau Indonesia bermain terbuka,” ujar Tony Ho kepada Bola.com, Rabu (27/10/2021).

“Sebagai pelatih level dunia, Shin Tae-yong tentu sudah memiliki gambaran strategi apa yang akan diterapkan pada leg kedua nanti. Begitu pun dengan pelatih Australia. Tentu, Trevor Morgan sudah mewanti-wanti pemainnya agar tak lagi memandang remeh Indonesia,” tuturnya lagi.

Tony menyarankan sebaiknya Rizky Ridho dan kawan-kawan melakukan man-to-man marking saat pemain lawan sudah berada di sepertiga daerah pertahanan Indonesia.

“Bukan lagi bermain zonal marking. Semoga Indonesia lebih beruntung dan bisa membalikkan keadaan di leg kedua,” pungkas Tony Ho.

Aulanews.id – Surabaya, Anugerah Penyiaran KPID Jatim 2024 yang digelar Selasa (12/11) malam di Gedung Negara Grahadi Surabaya memilih ‘Kopi Dsrmo’ sebagai Program Talkshow Terbaik Kategori Televisi, menyisihkan dua nominator...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist