“Sehingga (buku ini) menjadi sebuah buku berbahasa Arab yang menambah “gizi” ilmu yang bermanfaat bagi setiap pembacanya,” jelasnya.
Kiai Ishom juga bersyukur bisa menjadi bagian yang ada dalam proses penyusunan kitab tersebut karena menjadi salah seorang yang diwawancarai oleh penulisnya. Wawancara tersebut dilaksanakan pada kegiatan Pleno PBNU pada 7 September 2021 lalu, di Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. Hasil wawancara tersebut dicantumkan dalam footnote pada halaman 146.
“Panitia Muktamar ke-34 NU menyambut gembira penghadiahan 3.000 eksemplar kitab ilmiah karya KH Zulfa Musthofa, salah seorang murid utama Al Maghfurlah KH M.A. Sahal Mahfudz Kajen, untuk para peserta Muktamar ke-34 NU di Lampung dan juga menghaturkan banyak terima kasih. Jazakumullah khairan katsira,” pungkasnya.