Aulanews.id – Sejumlah 260 pelabuhan di Indonesia bakal menerapkan sistem digitalisasi pelayanan kepelabuhan atau inaportnet yang merupakan pintu masuk awal arus logistik di pelabuhan hingga akhir 2023.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi mengatakan, hingga Agustus 2023 telah ada 149 pelabuhan yang menerapkan sistem tersebut. Selain itu, Antoni juga menuturkan bahwa penerapan inaportnet ini merupakan langkah Kementerian perhubungan dalam melakukan pembenahan pelayanan kepelabuhan.
“Terimplementasinya Inaportnet di pelabuhan merupakan langkah keseriusan Kementerian Perhubungan dalam melakukan pembenahan pelayanan di pelabuhan, serta merupakan upaya kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga terkait di pelabuhan melalui digitalisasi,” ujarnya.
Antoni mengatakan Kemenhub bersama Kementerian/Lembaga terkait terus berbenah diri dan mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan secara terkoordinasi dan terintegrasi untuk melaksanakan penataan logistik nasional guna meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia.
Dia juga mengatakan, dengan telah ditetapkannya Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, Ditjen Perhubungan Laut terus melakukan penguatan regulasi melalui penerbitan beberapa peraturan Menteri serta peraturan turunan terkait.
”Penguatan regulasi ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan yang transparan dan akuntabel di pelabuhan. Dengan pembaruan regulasi dan sistem Inaportnet maka diperlukan koordinasi yang berkesinambungan untuk pelayanan prima di pelabuhan,” jelasnya.
Antoni berharap langkah evaluasi dan koordinasi penerapan Sistem Inaportnet di Indonesia ini bisa berjalan dengan baik serta mampu meningkatkan standarisasi pelayanan di pelabuhan menjadi lebih transparan, terukur, reliabel dan efektif.
“Yang pada akhirnya dapat menurunkan biaya logistik di pelabuhan Indonesia,” kata Capt. Antoni. (Mg06)