Aulanews.id – Sebanyak 2.970 rumah dan puluhan fasilitas umum dilaporkan terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur yang terjadi pada Sabtu (4/12). Ribuan orang telah mengungsi dan kini akses bantuan masih terkendala. “Hingga hari ini pukul 17.00 WIB untuk kerusakan rumah tercatat sebanyak 2.970 rumah dan 13 fasilitas umum berupa jembatan, sarana pendidikan, dan tempat ibadah juga mengalami kerusakan,” kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Wawan Hadi Siswoyo seperti diberitakan Antara.
BPBD Lumajang menyampaikan sekitar 5.205 orang terdampak dan 1.300 orang kini mengungsi. Sebanyak 305 orang dikatakan mengungsi ke Kecamaatan Pronojiwo, 409 orang kini berada di Kecamatan Candipuro, dan 188 orang tersebar di Kecamatan Pasirian. “Dapur Umum sudah berdiri di Balai Desa Penanggal yang dikomando oleh PMI dan di Balai Desa Sumberwuluh oleh Tagana Dinsos, di Kecamatan Pronojiwo [Oro Oro Ombo dan Supiturang[,” katanya.
Berdasarkan data terkini erupsi Gunung Semeru yang menghasilkan awan panas dan guguran telah menyebabkan 14 orang dari dua kecamatan meninggal. Sementara itu ada 56 orang yang mengalami luka.
Wawan mengatakan jembatan Gladak Perak jalur utama arah Lumajang – Malang terputus, ini menyebabkan Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari terisolasi. Dikatakan saat ini tidak ada akses menujut kota lumajang
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Minggu (5/12) menyampaikan telah tercatat dua kali guguran awan panas dari Gunung Semeru. Namun intensitas dan jarak luncurnya disebut lebih kecil dibanding Sabtu.
“Tingkat aktivitas Gunungapi Semeru saat ini tetap di level II [Waspada],” kata Kepala PVMBG) Andiani.
dilansir dari cnnindonesia.com